Definisi
Anemia defisiensi asam folat
adalah berkurangnya sel darah merah (eritrosit) atau anemia akibat kurangnya
asam folat.
Anemia adalah kondisi dimana tubuh
tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup. Sel darah merah diperlukan
untuk memasok oksigen kedalam jaringan tubuh. Angka kejadian : 4 : 100.000. Asam folat terutama terdapat
dalam daging, susu, dan daun-daun yang hijau. Umumnya berhubungan dengan malnutrisi.
Penurunan absorpsi asam folat jarang ditemukan karena absorpsi terjadi di
seluruh saluran cerna. Juga berhubungan dengan sirosis hepatis, karena terdapat penurunan cadangan asam folat.
Asam folat adalah salah satu
vitamin, termasuk dalam kelompok vitamin B, merupakansalah satu unsur penting
dalam sintesis DNA (deoxyribo nucleic acid). Unsur ini diperlukan sebagai
koenzim dalam sintesis pirimidin. Kebutuhan meningkat pada saat terjadi
peningkatan pembentukan sel seperti pada kehamilan, keganasan dan bayi prematur.
Anemia megaloblastik merupakan manifestasi paling khas untuk defisiensi asam
folat, walaupun ternyata defisiensi asam folat dapat menyebabkan
kelainan-kelainan yang berat mengenai jaringan non hemopoetik. Kelainan ini
bahkan sudah bermanifestasi sebagai kelainan kongenital yaitu neural tube
defect (NTD). Defisiensi asam folat juga mengakibatkan peningkatan homosistenin
plasma (hiperhomosisteinemia) yang dianggap sebagai salah satu faktor risiko
penyakit kardiovaskular berupa aterosklerosis. Mengingat besarnya risiko akibat
defisiensi folat, FDA (Food and Drug Administration) menganjurkan fortifikasi
folat pada makanan yang banyak dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat seperti
susu, dengan upaya menurunkan angka prevalensi defisiensi folat.
Defisiensi asam
folat apabila kadar asam folat di bawah normal yaitu folat serum < 3 ng/ml
dan folat entrosit < 130 mg/ml.5,6
Etiologi
Beberapa penyebab defisiensi asom
folat ialah sebagai berikut 1,3,5
- Diet yang inadekuat: bayi dan anak-anak, orangtua, pemanasan, kemiskinan.
- Malabsorpsi: tropical sprue, blind loop syndrome,steatorrhea, malabsorpsi folat kongenital, reseksi jejunum, Crohn’s disease, infeksi parasit cacing.
- Peningkatan kebutuhan: kehamilan, laktasi, prematuritas, anemia hemolitik, keganasan, inflamasi kronik, hipertiroidisme.
- Obat-obatan: fenitoin, primidon, fenobarbital, kontrasepsi oral, methotrexate, sulfasalazine, triamterene, pyrimethamine, trimethoprim-sulfamethoxazole
- Defisiensi enzim bawaan: dihidrofolat reduktase,
- Alkoholisme menahun
- Pembedahan dengan mengangkat sebagian dari lambung atau usus kecil (pembedahan untuk menurunkan berat badan)
Asam folat
Asam folat merupakan senyawa
induk dari sekumpulan senyawa yang secara umum disebut folat. Senyawa ini
mempunyai berat molekul (BM) 441. Molekul asam folat terdiri dari tiga gugus
yaitu pteridin, suatu cincin yang mengandung atom nitrogen, cincin psoriasis
amino-benzoic acid (PABA) dan asam glutamat.1 Tubuh manusia tidak
dapat mensintesis struktur folat, sehingga membutuhkan asupan dari makanan.1,2
Walaupun banyak bahan makanan yang mengandung folat, tetapi karena sifatnya
termolabil dan larut dalam air, sering kali folat dari bahan-bahan makanan tersebut
rusak karena proses memasak.1,3 Defisiensi asam folat biasanya
terjadi pada minggu-minggu pertama kehidupan bayi prematur, walaupun defisiensi
yang berat jarang tejadi. Kelompok yang paling sering memperlihatkan
gejala-gejala defisiensi asam folat adalah ibu hamil dan ibu menyusui.4
Defisiensi asam folat biasanya dihubungkan dengan anemia megaloblastik,
kemungkinan adanya neural tube defect (NTD) dan hiperhomosistemia.3 Anemia
megaloblastik dilaporkan 3%-75% terjadi pada wanita yang tidak menerima asupan
asam folat.4 Di Afrika Selatan 90% wanita melahirkan dan wanita menyusui
menderita defisiensi asam folat.4 Di Indonesia belum ada data yang
pasti.
Sumber Asam Folat
Folat tersebar luas pada berbagai
tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan, terutama sebagai poliglutamat dalam bentuk
metil atau formil tereduksi.6 Sumber-sumber yang paling kaya akan
asam folat adalah ragi, hati, ginjal, sayur-sayuran berwarna hijau, kembang kol,
brokoli; dalam jumlah yang cukup terdapat dalam makanan yang terbuat dari susu,
daging dan ikan, dan sedikit dalam buah-buahan.1,3,4,6,-8 Pemanasan
dapat merusak 50-90% folat yang terdapat dalam makanan. Asupan sebanyak 3,1
mg/kgbb/hari dapat memenuhi angka kecukupan gizi yang dianjurkan di Indonesia. Untuk
wanita hamil dan wanita menyusui dianjurkan 0,4 mg/hari atau 400 mg /hari. 9,10
Apabila kebutuhan asam folat tercukupi,
tubuh menyimpan sekitar 5-10 mg folat, dan hampir setengahnya disimpan di hati.
Cadangan ini cukup untuk 3-6 bulan tanpa asupan folat dari makanan.
Metabolisme
asam folat
Sebagian besar asam folat dari
makanan masuk dalam bentuk poliglutamat. Absorpsi terjadi sepanjang usus halus,
terutama di duodenum dan jejunum proksimal dan 50-80% di antaranya dibawa ke
hati dan sumsum tulang. Folat diekskresi melalui empedu dan urin. 1,3,11
Di mukosa usus halus, poliglutamat dari makanan akan dihidrolisis oleh enzim
pteroil poliglutamathidrolase menjadi monoglutamat yang kemudian mengalami
reduksi/metilasi sempurna menjadi 5 metil tetrahidrofolat (5-metil THF).1,3,11,12
Metil THF masuk ke dalam sel dan mengalami demetilasi dan konjugasi. Dengan
bantuan enzim metil transferase, 5-metil THF akan melepaskan gugus metilnya
menjadi tetrahidrofolat (THF). Metilkobalamin akan memberikan gugus metil
tersebut kepada homo-sistein untuk membentuk asam amino metionin.
Patofisiologi
Asam folat
dibutuhkan dalam pembentukan unsur Thymedine dari asam nukleat. Berkurangnya
asam folat akan menyebabkan pembentukan/sistesis DNA terhalang sehingga
menghalangi pematangan inti sel. Di pihak lain, sintesis RNA dan protein dapat
berlangsung terus. Akibatnya ialah terjadinya ketidakseimbangan dalam proses
pertumbuhan eritrosit; komponen sitoplasma (terutama Hb) disintesa dalam jumlah
banyak sedang proses pemisahan/pembelahan sel terhalang.
Anemia
megaloblastik adalah suatu keadaan yang ditandai oleh adanya perubahan abnormal
dalam pembentukan sel darah, sebagai akibat adanya ketidaksesuaian antara
pematangan inti dan sitoplasma pada seluruh sel seri myeloid dan eritorid.13
Anemia megaloblastik merupakan manifestasi yang paling khas untuk defisiensi
folat. Mekanisme biokimiawi yang mendasari terjadinya perubahan megaloblastik
adalah terganggunya konversi dump menjadi dTMP. Dalam keadaan normal dump dikonversi
menjadi dTMP dengan adanya enzim timidilat sintetase yang membutuhkan koenzim
folat. Pada defisiensi folat dump diubah menjadi dUTP melebihi kapasitas kerja
enzim dUTP dalam sel melalui konversi kembali menjadi dump, akibatnya terjadi penumpukan
dUTP di dalam sel, sehingga terjadi kelambatan dalam sintesis DNA.13,15
Gambaran darah tepi yang paling
sering dihubungkan dengan anemia megaloblastik adalah makrositosis.
Makrositosis yang khas adalah makroovalositosis. Hipersegmentasi neutrofil
merupakan tanda pertama dari anemia megaloblastik di daerah tepi; bila
ditemukan 5% neutrofil dengan lobus lebih dari lima kemungkinan adanya
defisiensi asam folat meningkat menjadi 98%. 1,22 Pansitopenia dapat
juga ditemukan pada anemia megaloblastik dengan derajat yang bervariasi dan merupakan
atribut langsung dari proses hemopoesis yang inefektif dari sumsum tulang.
Sumsum tulang menunjukkan gambaran hiperselular dengan hiperplasi seri
eritroid. Prekursor eritroid tampak sangat besar yang disebut megaloblas. Pada
seri mieloid dijumpai adanya sel batang dan metamielosit yang sangat besar (giant meta) myelocyte.
Manifestasi Klinis
Gejala dan tanda pada anemia defisiensi asam folat sama
dengan anemia defisiensi vitamin
B12, yaitu anemia
megaloblastik dan perubahan megaloblastik pada mukosa, mungkin dapat ditemukan
gejala-gejala neurologis, seperti gangguan
kepribadian dan hilangnya daya ingat. Tanda anemia megaloblastik berupa
glositis (lidah pucat dan licin), stomatitis angularis, diare/konstipasi, anoreksia,
ikterus ringan, sterilitas, neuropati perifer bilateral, pigmentasi melalui
pada kulit.4,5
Pemeriksaan Penunjang
Gambaran darah seperti anemia pernisiosa, tetapi kadar
vitamin B12 serum normal dan asam folat serum rendah, biasanya
kurang dari 3 ng/ml. Yang dapat memastikan diagnosis adalah kadar folat sel
darah merah kurang dari 150 ng/ml.
1.
VER dan HER lebih dari normal; KHER tetap normal
2.
Jumlah leukosit berkurang atau tetap normal. Bila anemia lebih berat,
jumlah leukosit berkurang dan bisa terjadi netropenia absolut.
3.
Jumlah trombosit kurang dari normal, masa perdarahan memanjang
4.
Sediaan apus darah tepi :
a.
Gejala yang penting adalah : makroovalositosis dan hipersegmentasi
b.
Umumnya eritrosit berupa makroovalositosit dengan ukuran sel yang tak sama
(anisositosis) dan akromia sentral yang sempit dan tidak ada. Variasi lain
adalah :”hand mirror cell”,”basophilic stippling”, “diffusely polychromatic
cells”. Pada anemia yang lanjut bisa dijumpai “Orthochromic/
Polychromatophilic/Basophilic normoblasts”, Howell Jolly body” dan “Cabot’s
ring”.
c.
Leukosit : Hipersegmentasi netrofil, inti mempunyai lebih dari 5 lobi, bisa
mencapai 6 – 10.
d.
Trombosit : berukuran besar (“giant platelets”)
5.
Makroretikulosit cenderung lebih bulat.
6.
Kadar asam folat dalam serum menurun.
Beberapa pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk membantu diagnosis dan
membedakan defisiensi folat dari defisiensi vitamin B12. Kadar folat serum mencerminkan
asupan asam folat selama beberapa hari terakhir, sedangkan folat eritrosit
merupakan gambaran kandungan folat selama proses pematangan erirosit di sumsum
tulang. Folat eritrosit menggambarkan cadangan folat tubuh lebih baik daripada
folat serum.1,11 Pemeriksaan laboratorium untuk mengukur kadar asam
folat antara lain pemeriksaan folat serum secara mikrobiologis, competitive protein-binding radioassay, ion
capture separation, homosistein total, tes supresi deoksiuridin (dU), dan
pemeriksaan kadar FIGlu dalam urin.
Komplikasi
Gejala anemia adalah lesu. Pada ibu hamil, defisiensi asam folat dikaitkan
dengan defek tabung neural (spina bifida)
Komplkiasi berat lain:
- Gangguan pigmentasi dan struktur rambut (keriting dan berwarna abu-abu)
- Peningkatan pigmentasi kulit
- Infertility
- Penyakit jantung menjadi berat dan gagal jantung (heart failure)
Diagnosis dan
Diagnosis Banding
Selain anamnesis dan pemeriksaan fisis, diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan folat serum dan folat eritrosit. Cara pengukuran folat plasma dan
eritrosit terbaru ialah dengan menggunakan cara microbiological assay atau competitive binding technique.20
Kadar asam folat serum normal sekitar 9-45 nm (3-16 mg/ml). Defisiensi asam
folat ditegakkan bila kadar asam folat serum kurang dari 3 mg/ml dan asam folat
eritrosit kurang dari 100 mg/ml.13,20
Di samping asam folat, untuk pematangan akhir sel darah merah diperlukan
vitamin B12;4,20 oleh karena itu anemia megaloblastik dapat pula
disebabkan oleh defisiensi vitamin B 12. Seperti halnya defisiensi asam folat,
defisiensi vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan non
hemopoletik yaitu pada sistem saraf yang memberikan gejala dan tanda neurologis
seperti parestesia ekstremitas, penurunan
refleks tendon dalam dan pada stadium lanjut dapat terjadi penurunan
ingatan dan penurunan fungsi penglihatan.4,6,21
Penatalaksanaan
Tujuan adalah identifikasi dan
mengatasi penyebab defisiensi asam folat , Suplemen asam folat diberikan peroral atau intravena (terapi jangka pendek)
sampai anemia teratasi. Pada gangguan absorbsi di usus, terapi diberikan
sepanjang hidup .Terapi diet sumber makanan kaya akan asam folat. Penggunaan terapi asam folat dalam klinik
terbatas pada pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin. Penggunaan asam
folat secara efektif tergantung pada keakuratan diagnosis dan pemahaman
mengenai mekanisme terjadinya penyakit.
Prinsip-prinsip umum yang perlu
diperhatikan:24 pemberian asam folat profilaksis harus dengan
indikasi yang jelas, pada setiap pasien dengan defisiensi asam folat, harus
dicari penyebabnya dengan teliti, sebaiknya merupakan terapi yang spesifik, dan
folat tidak dapat memperbaiki kelainan neurologis, yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin B12.
Folat tersedia sebagai asam folat
dalam bentuk tablet 0,1, 0,4, 10, 20 dan dalam bentuk injeksi asam folat 5
mg/cc. Selain itu terdapat pula dalam berbagai sediaan multivitamin dan
mineral.9,22 Pengobatan pasien
dengan anemia megaloblastik akut berupa asam folat 1-5 mg intra muskular dan
dilanjutkan dengan maintenance 1-2
mg/hari oral selama 1-2 minggu. Pemberian asam folat secara oral dengan dosis
0,5-1 mg sehari pada pasien anemia mega- loblastik umumnya memuaskan.9
Terapi profilaktik pada bayi
prematur 50 mg/hari.33 Terapi selama 4 bulan biasanya cukup untuk
memperbaiki gejala klinis dan untuk mengganti sel darah;16,33 Namun
bila penyebab defisiensi belum dapat diatasi, perlu terapi yang lebih lama.17,23
Meliputi pengobatan terhadap
penyebabnya dan dapat dilakukan pula dengan pemberian/suplementasi asam folat
oral 1 mg per hari.
Daftar Pustaka/Referensi
- Antony AC. Megoblastic anemias. In: Hoffman R, Benz EJ, Shattil SS, et al., eds. Hematology: Basic Principles and Practice. 5th ed. Philadelphia, Pa: Elsevier Churchill Livingstone; 2008:chap 39.
- Kaferie J, Strzoda CE. Evaluation of macrocytosis. Am Fam Physician. 2009;79:203-208.
- McKenzie SB. Megaloblastic and nonmegaloblastic macrocytic anemias. Dalam: Textbook of hematology, edisi ke-2. Baltimore, Williams & Wilkins, 1996. h . 179-99.
- Hoffbrand AV, Pettit JE. Megaloblastic anaemias and other macrocytic anemias. Dalam: Essential haematology, edisi ke-3. London, Blackwell science, 1999. h. 53-73.
- Mc. Laren DS, Burman D, Belton NR, William AD. Textbook of pediatric nutrition. Edisi ke-3. London: WB Saunders, 1991. h. 416-8.
- Lanzkowsky P. Manual of pediatrics hematology and oncology. Edisi ke-2. New York: Churchill Livingstone Inc, 1995. h. 51-62.
- Mayes PA. Vitamin yang larut dalam air. Dalam: Harper HA, Rodwell VW, Mayes PA. penyunting. Biokimia; edisi 17. Jakarta: EGC, 1974. h. 180-7.
- Rosalind SG. Assessment of the status of folate and vitamin B-12. Dalam: Principles of nutritional assessment, New York, Oxford university press, 1990. h. 46-56.
- Fomon SJ. Infant nutrition. Edisi ke-2. Philadelphia: WB Saunders, 1990. h. 233-4.
- Lostpeich-Steinger CA. Anemias of abnormal nuclear development. Dalam: Clinical hematology principle, procedure, correlations, edisi ke-2, Philadephia, Lippincott, 1998. h. 155-73.
- Berry JR, Li Z, Erickson JD, LiS, Moore CA, Wang H, dkk. Preventation of neural tube defects with folic acid in China. N Engl. J Med. 1999; 341:1485-90.
- Besa EC, Catalono PM, Kant JA, Jerreries LC, penyunting. Anermia associated with DNA synthesis. Dalam: Hematology. Edisi ke-1. Baltimore: William & Wilkins; 1992. h. 79-93.
- Pittiglio DH, Sacher RA, penyunting. Megaloblastic anemias. Dalam: Clinical hematology and fundamentals of hemostasis. Philadelphia, F.A Davis Co. 1987. h. 58-72.
- Daly LE, Kirke PN, Molloy A, dkk,. Folate level and neural tube defect. JAMA 1995; 274:1698-762.
- Rayburn WF, Stanley JR, Garret E. Periconceptional folete intake and neutral defets. AJCN 1996; 15:121-5.
- Brouwer IA. Folic acid, folate and homocysteine: Human intervention studies, Thesis:1999. Dikutip dari Steeger.
- Mills JL, Scott JM. Homocysteine and neural tube defects, J Nutr 126; 1996:60s-75s.
- Brattsrorn L. Vitamin as homocystein-lowering agets, J Nutr 126; 1996:1276S-80S.
- Hillman RS. Hematopietie agents. Dalam: Hardman JE, Limbird LE, Milinoff PB, dkk,. Goodman & Gilman’s the pharmacological basis of therapeuties. Edisi ke-9, New York. Mc Graw-Hill, 1996. h. 1326-36.
- Mattews CK, Van Holde KE. Biochemistry. California: Cummings Publishing Co, Inc, 1990: 693-9.
- Kadir RA, Sabinc, Whitlow B, dkk. Neutral tube defect and periconceptional folic acid in England and Wales: retrospective study. Br Med J 1999; 319:92-3.
- American Academy of Pediatrics. Folic acid for the prevention of neutral tube defect. Pediatrics 1999; 104:325-7.
- Committee on Genetics. Folic acid for preventation of neural tube defets. Pediatrics 1993; 92:493-4.
- The Centers for disease control and prevention. Knowledge and use of folic acid by woman of childbearing. Age united states, 1995 and 1998, JAMA 1999; 281:1883-4
Kata Kunci Pencarian : Anemia Defisiensi Asam Folat, Ilmu Penyakit Dalam, Referat, Hematologi, SKP (Satuan Kredit Profesi), Kompetensi, pdf, word, .pdf, .doc, .docx, Tesis, Skripsi, Karya Tulis Ilmiah, Jurnal, Desertasi, Makalah, Disertasi, Refrat, modul BBDM, Belajar Bertolak Dari Masalah, Problem Based Learning, askep (asuhan keperawatan)
Apa benar ya terlalu banyak mengonsumsi asam folat juga tidak terlalu bagus untuk pencernaan?
BalasHapus